Akhir-akhir ini burung terbang ke selatan. Suaranya bungah, bercicit riuh membuat berisik. Ekspresinya bahagia, seperti menjemput takdir yang tak lama lagi sampai. Apa yang mereka cari di Selatan? Akhir-akhir ini si kucing sering keluar malam. Barangkali dia sadar kodratnya sebagai hewan nocturnal. Langkahnya mengendap-endap, namun suaranya mendengung menyebar ancaman. Ladang pertempuran harga diri atas penerimaan cinta si betina, ditebus oleh luka-luka dan tidur siang berkepanjangan. Apa yang ia cari di tengah pekatnya malam? Akhir-akhir ini detak jam terasa kosong. Seperti detikan bola salju dengan kecepatan konstan, namun mampu melindas apapun yang dilaluinya. Pada yang kosong itu, ia selalu bertanya-tanya: Kemanakah waktu akan bermuara? Sebab, gerigi bosan telah menancapkan taringnya pada budak-budak tak berdaya. Sebab, terlalu banyak yang tak bisa ia cerna. Sebab, bagi sang budak: kebebasan ternyata tak seindah belenggu tuannya.
Bukankah kita makhluk fantasi yang, sialnya, terjebak di dunia nyata? Karenanya aku mencipta dunia tempatku memenjarakan sajak, cerita, dan monolog gelisah yang tak pernah bisa kusampaikan padamu. Selamat datang.
Senin, Maret 03, 2014
Rindu Muara
Langganan:
Postingan (Atom)