Tuangkan anggur dari gelasmu, untuk membasuh kegelisahan malam ini. Pada malas, yang tak pernah kupikirkan. Pada serpih roti yang kupikir akan mengenyangkan. Pada muara, yang tak tahu kemana arahnya. Berikan satu pena, maka akan kutuliskan pesan singkat tentang takdir Tuhan. Adakah jeda tersisa untuk nama yang sama?
Bukankah kita makhluk fantasi yang, sialnya, terjebak di dunia nyata? Karenanya aku mencipta dunia tempatku memenjarakan sajak, cerita, dan monolog gelisah yang tak pernah bisa kusampaikan padamu. Selamat datang.
Rabu, Desember 28, 2011
Colaps
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar