Selasa, Desember 17, 2013

Tahukah Kau...




... bahwa dinding jendela ini sudah tak lagi berdebu. Sejak aku termanggu, membersihkan setiap jengkal debu dengan secarik ayat-ayat. Sebagaimana kubersihkan isi kepalaku dan kuisi namamu. Seperti kubuang jauh-jauh prasangka yang membuat hati ini karatan. Lalu akan kutulis namamu seribu kali, tak sebagai hukuman, melainkan sebagai kerinduan. Tapi siapa namamu?


Aku sudah duduk di sini bertahun-tahun. Menatap keluar jendela, pada langit yang biru tak sempurna. Mungkin semalam hujan turun lagi. Resahku kukirimkan pada sang Jatayu, yang menjaga Shinta dari incaran Rahwana. Pergilah, menjauhlah, biarkan aku sendiri. Biarkan Rahwana mendapatkan hak yang telah dijanjikan padanya.  Tapi siapakah namamu, Rahwana?