Sabtu, September 15, 2012

........................

Pernahkah kau merasa ada bagian dari memorimu dicabut begitu saja tanpa peringatan?
Bagaimana jika apa yang kau pikirkan seharian, atau bahkan seumur hidupmu, menghilang begitu saja dalam satu kedipan mata?
Bagaimana jika untuk mendapatkan ingatan itu kembali, kau harus mengulang rutinitasmu sebelumnya, meneliti satu-demi satu seperti mencari uang yang jatuh dalam perjalanan dari pasar?

Aku pernah merasakannya.

Entah proses kimia apa yang sedang terjadi dalam diriku, namun aku merasa seperti ada penghapus temporal dalam kepalaku. Iseng, aku menyebutnya dengan short memory syndrom. Ide, gagasan, dan cerita dalam pikiranku datang dan pergi sesuka hati. Terkadang datang begitu saja dengan wajah manis dan senyum ramah. Namun sebelum aku menyapanya dengan menyguhkan minuman, dia telah pergi. Tanpa pamit. Apa yang ingin kukatakan padamu, menggebu-gebu, hingga aku rela berlari untuk menemuimu, bisa menghilang begitu saja begitu aku tiba di hadapanmu. Tampangku seperti orang tolol. Dengan alis terangkat dan bibir tertekuk ke dalam, dan mata juling ke salah satu arah. Sebenarnya, saat itu aku sedang berusaha mengingat-ingat ide brilian apa yang hendak kusampaikan. Tapi maaf, dia sudah pergi dan akan kembali di suatu pertiga malam yang tak pernah kupikirkan sebelumnya. Dan aku telah terlalu malas untuk kembali menemuimu, dan hanya untuk kembali memasang wajah bodoh.

Ini memang curhat, aku tidak menyangkal. Aku hanya...tidak tahan untuk tidak mengungkapkannya. Kau akan tahu rasanya jika kau jadi aku. Berkali-kali menjadi orang tolol, atau dianggap tolol, hanya karena permasalahan di kepalaku.

Lain kali, jika aku bertingkah tolol lagi, pasti kau akan lebih mengerti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar