Ada yang hilang fajar itu.Saat kau membisikan puisi tanpa rimaDan seluruh kota masih terlelapKau bilang ini hanyalah permainanAku paham bagian itu, bukankah hidup memang permainan?Yang bisa saja kau tinggalkan jika kau telah bosan?Aku masih ingat layang-layang yang kita mainkan ketika kecilSengaja kau terbangkan tinggi menantang anginLalu kau gulung benang ketika kau bosanLayang-layang jatuhTerpurukLalu tersangkut pada atap musholaTak bisa turun
Aku juga masih ingat petak umpet yang sering kita mainkan
Kau datang seperti api
Mengendap-endap
Lalu menepuk tugu batu yang kujaga habis-habisan
Kau menang, aku larut dalam permainan
Kali lain masih aku yang berjaga
Kau bersembunyi
Entah dimana
Dan tak kembali hingga senja merona dan bumi memanggilku
Kulihat kau terbang pagi iniKetika fajar mulai berlalu dan seisi kota mulai terbangunAku bisa saja memanggilmuMenuangkan teh dalam gelasDan memintamu untuk tetap tinggal.Tapi kau bilang semua ini permainanMaka seluruh panggilanku adalah permainanAku bisa saja menahanmuMenggandeng tanganmu dengan keseluruhan kuasakuTapi bukankah semua hanya permainan?Maka seluruh kuasaku adalah permainanKau pergiAku tinggalKita berpisah jalanPagi itu, hari itu, Rasa itu
Karena kau bilang ini hanyalah permainanSebuah permainan di akhir September

Tidak ada komentar:
Posting Komentar